Keutamaan Berdoa Sebelum Tidur

Keutamaan Berdoa Sebelum Tidur

Sekuat apapun manusia, dia menjadi sangat lemah ketika tidur. Orang yang tidur lelap, bisa menjadi sasaran bagi makhluk jahat di sekitarnya. Jika dia bisa merasa aman dari gangguan manusia, tidak ada jaminan aman dari gangguan makhluk yang tidak nampak. Itulah jin yang jahat. Jika mereka tidak mengganggu anda di alam nyata, bisa jadi mereka akan mengganggu anda di alam mimpi. Itulah kesempatan terbesar bagi setan untuk bertindak nakal, mengganggu manusia.

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” [1]

Jika gangguan dari luar, anda bisa meminta bantuan orang lain untuk mengusirnya. Tapi ini tidak berlaku ketika dalam mimpi. Anda tidak mungkin memanggil perawat atau istri anda untuk mengusir setan yang mengganggu anda dalam dunia mimpi. Karena itulah, orang yang tidur tanpa berdzikir terlebih dahulu, akan menjadi penyesalan baginya.

Dalam Al-Adzkar, An-Nawawi membuat judul bab: “Bab Makruh Tidur tanpa Berdzikir kepada Allah (sebelum tidur)” (Al-Adzkar, hlm. 95). Selanjutnya, An-Nawawi menyebutkan hadis berikut: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang tidur, sementara tidak berdzikir ketika hendak tidur, akan menjadi penyesalan baginya di hadapan Allah.” [2]

Malaikat Dan Setan Menghadiri Orang Yang Hendak Tidur

Dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, dinyatakan: “Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, ‘Akhiri (malam-mu) dengan kebaikan,’ sedangkan syetan membisikan, ‘Akhiri (malam-mu) dengan keburukan.’ Apabila dia berdzikir menyebut nama Allah kemudian tidur, maka malaikat melindungi dia di malam itu.” [3]

Di saat anda tidur, anda sangat butuh pertolongan dan pengamanan dari Allah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita berbagai doa dan dzikir sebelum tidur. Anda bisa rutinkan doa ini, setiap kali anda hendak tidur.

[1] HR. Bukhari dan Muslim.
[2] HR. Abu Daud 4856 dan dishahihkan Al-Albani.
[3] HR. Ibnu Hibban 5533, Hakim dalam Al-Mustadrak 1969 dan beliau shahihkan, kemudian disepakati oleh Adz-Dzahabi.

Sumber: http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/318538948246170 dan http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/319340661

? Follow Instagram
https://www.instagram.com/lpiibnumasud/
? Facebook
https://www.facebook.com/lpiibnumasud
? Youtube
https://www.youtube.com/@lpiibnumasud

__________________

www.ibnumasud.com

Do’a Tidur 1

Doa Tidur 1

Membaca (Al-Mu’awwidzaat)

Mengumpulkan dua telapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. Kemudian dengan dua telapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan 3x.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ ﴿٤﴾

(1) Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa.
(2) Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
(3) Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.
(4) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
(Al-Ikhlas [112]: 1-4).

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾

(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh.
(2) Dari kejahatan makhluk-Nya.
(3) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
(4) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.
(5) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
(Al-Falaq [113]: 1-5).

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾

(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia.
(2) Raja manusia.
(3) Sembahan manusia.
(4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
(5) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
(6) Dari jin dan manusia.
(An-Nas [114]: 1-6).

HR. Al-Bukhari 9/62 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/1723.

Membaca (Ayat Kursi)

اللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمَاوَاتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ ﴿٢٥٥﴾

Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Al-Baqarah [2]: 255).

HR. Bukhari 2311.

Membaca ayat kursi sebelum tidur memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau pernah ditugasi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaga zakat ramadhan. Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Dia mengatakan: “Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”

Membaca (Dua Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah)

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَمَلَآئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ﴿٢٨٥﴾ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ ﴿٢٨٦﴾

(285) Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami ta’at.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
(286) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
(Al-Baqarah [2]: 285-286).

HR. Bukhari 4008 dan Muslim 807.

Keterangan:

  1. Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, sarat dengan kandungan makna iman, islam, bergantung kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, tawakkal kepada-Nya, diakhiri dengan permohonan ampunan dan rahmat.
  2. Makna “dua ayat ini cukup bagi pembacanya”: dua ayat ini akan menjaganya dari segala keburukan, dan melindunginya dari segala yang dibenci. Ada sebagian ulama yang mengatakan: dua ayat ini menjadi sebab baginya untuk bangun malam. Sehingga dia bisa mudah melakukan tahajud.

(Keterangan Dr. Dib Bagha dalam Ta’liq Shahih Bukhari, 5/84).

Hadis Selengkapnya:
Dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua ayat di akhir surat Al-Baqarah, siapa yang membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya.”

Membaca Do’a (Tidur Dengan Nama Allah)

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا

Bismika-llaahumma amuutu wa ahyaa.

Dengan Nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.

HR. Bukhari 6324.

Keterangan:
Orang yang sedang tidur, sejatinya sedang Allah wafatkan. Allah berfirman: “Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya (sehingga tidak bangun dari tidurnya) dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.” (Az-Zumar [39]: 42).

Karena itulah, ketika hendak tidur, kita membaca: (doa di atas). Maknanya, aku mati ketika tidur dan aku hidup ketika bangun.

Allahu a’lam.

Hadis Selengkapnya:
Dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur, beliau membaca: (doa di atas).”

Sumber:

 http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/320686431364755

http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/321891804577551

http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/321549187945146

Hisnul Muslim.

? Follow Instagram
https://www.instagram.com/lpiibnumasud/
? Facebook
https://www.facebook.com/lpiibnumasud
? Youtube
https://www.youtube.com/@lpiibnumasud

__________________

www.ibnumasud.com

Doa Tidur 2 (Agar Mati Di Atas Fitrah)

Doa Tidur 2 (Agar Mati Di Atas Fitrah)

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

Allaahumma aslamtu nafsii ilaika, wa wajjahtu wajhii ilaika, wa fawwadhtu amrii ilaika, wa alja’tu zhohrii ilaika, roghbatan wa rohbatan ilaika, laa malja-a wa laa manjaa minka illaa ilaika, aamantu bikitaabikal-ladzii anzalta, wa binabiyyika-lladzi arsalta.

Ya Allah, aku serahkan jiwaku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena mengharapkan (pahala-Mu) dan takut (adzab-Mu). Tiada tempat bersandar dan menyelamatkan diri dari (hukuman)-Mu kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab-Mu yang Engkau turunkan, dan kepada Nabi-Mu yang Engkau utus.

HR. Bukhari 6311 dan Muslim 2710.

Sebelum tidur anda berwudhu, ketika sudah berbaring, baca: (doa di atas).

Keutamaan:
Siapa yang membaca doa ini sebelum tidur, kemudian malam harinya dia meninggal, maka dia mati di atas fitrah (islam). Dan jika bangun di pagi hari, maka dia mendapat pahala.

Hadis selengkapnya:
Dari Al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada beliau: “Jika kamu hendak tidur, berwudhulah seperti wudhu ketika shalat. Kemudian berbaringlah miring ke kanan dan ucapkan: (doa di atas). Jika kamu meninggal, maka kamu mati dia atas fitrah, dan jika bangun pagi, maka kamu mendapatkan pahala. Jadikanlah bacaan ini yang terakhir kamu ucapkan.”

Keterangan:

  1. Yang dimaksud “mati di atas fitrah” adalah mati di atas islam.
  2. Dianjurkan untuk berwudhu sebelum tidur, jika tidak memberatkan.
  3. Dianjurkan tidur miring ke kanan, jika bisa melakukannya.

Sumber: http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/324275547672510

? Follow Instagram
https://www.instagram.com/lpiibnumasud/
? Facebook
https://www.facebook.com/lpiibnumasud
? Youtube
https://www.youtube.com/@lpiibnumasud

__________________

www.ibnumasud.com

Kumpulan Do’a Selanjutnya

Kumpulan Do’a Tidur
Membaca surat As-Sajdah [32]: 1-30 dan Al-Mulk [67]: 1-30.
HR. Tirmidzi dan An-Nasai, dan lihat Shahihul Jami’ 4/255.
(Dzikir Pelepas Lelah)
سُبْحَانَ اللَّهِ (33×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33×) اَللَّهُ أَكْبَرُ (34×)
Subhaanallaah (33x). Alhamdulillaah (33x). Allaahu akbar (34x).
Maha suci Allah (33x). Segala puji bagi Allah (33x). Allah Maha Besar (34x).
HR. Bukhari 3113 dan Muslim 2727.
Anda yang sedang menahan rasa sakit, terkadang membuat anda sangat lelah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan dzikir yang bisa menambah kekuatan bagi anda, sehingga mengurangi kelelahan anda karena sakit atau karena aktivitas lainnya. Dzikir itu adalah membaca tasbih (subhaanallaah) 33x, tahmid (alhamdulillaah) 33x dan takbir (allaahu akbar) 34x, sehingga genap 100.
Hadis Selengkapnya:
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Fatimah pernah mengadukan tangannya yang lecet karena sering memutar gilingan. Ketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru memililki seorang budak. Fatimahpun datang ke rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (berharap diberi budak sebagai pembantu), namun beliau tidak ada dan hanya menemui Aisyah. Fatimah menyampaikan keluhannya kepada Aisyah. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, Aisyah memberitahu tentang kedatangan Fatimah kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Malam harinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi kami (Ali dan Fatimah). Sementara kami sudah di tempat tidur. Kamipun beranjak berdiri, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyelahi: “Tetap di tempat.” Beliaupun duduk diantara kami, sampai aku bisa merasakan dinginnya kaki beliau sampai ke dadaku. Beliau bersabda: “Akan aku ajari kalian, sesuatu yang lebih baik dari pada yang kalian minta. Jika kalian hendak tidur, bacalah takbir 34x, tasbih 33x dan tahmid 33x. Itu lebih baik bagi kalian dari pada seorang pembantu.”
Semenjak mendengar petuah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, Ali tak pernah lalai meninggalkan wirid tadi. Ia selalu membacanya, bahkan di malam perang Shiffin. (HR. Bukhari keterangan hadis no. 5362).
Makna dzikir sebelum tidur lebih baik dari pada pembantu:

  1. Al Hafizh Badruddien Al ‘Aini menjelaskan beberapa kemungkinan makna mengapa wirid di atas lebih baik dari pada pembantu (Umdatul Qori, 22/288):
    a. Wirid itu lebih baik dari pada pembantu karena wirid berkaitan dengan akhirat, sedangkan pembantu berkaitan dengan dunia. Dan akhirat lebih kekal dan lebih afdhal dari dunia.
    b. Dzikir ini bisa menjadi sebab orang mendapatkan kekuatan, sehingga bisa mampu melakukan banyak pekerjaan, melebihi kekuatan seorang pembantu.
  2. Al Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, hadits ini tidak berarti bahwa rasa lelah pasti hilang bila seseorang rutin membacanya. (Fathul Bari, 11/125).
  3. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah juga berpendapat senada. Menurut beliau, siapa yang rajin membaca wirid tadi di waktu malam, niscaya tidak akan kelelahan.
    Keterangan:
    Urutan dzikir ini bebas, boleh tasbih dulu kemudian tahmid, lalu takbir. Bisa juga takbir dulu, kemudian tasbih, lalu tahmid. Karena ada beberapa macam riwayat yang berbeda mengenai hal ini. (Simak Fathul Bari, 11/122).
    Membaca Doa
    اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ
    Allaahumma robbas-samaawaatis-sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa, wa munzilat-taurooti wal injiili wal furqoon, a’uudzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzun binaashiyatih. Allaahumma antal awwalu falaisa qoblaka syai-un, wa antal aakhiru falaisa ba’daka syai-un, wa antazh-zhoohiru falaisa fauqoka syai-un, wa antal baathinu falaisa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-daina wa aghninaa minal faqr.
    Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang tujuh, Tuhan yang menguasai arasy yang agung, Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Tuhan yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau-lah yang pertama, sebelumMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang dzahir, tidak ada sesuatu di atasMu, Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang menghalangiMu, lunasilah hutang kami dan berilah kami kekayaan hingga terlepas dari kefakiran.
    HR. Muslim 4/2084.
    Sumber:
    Hisnul Muslim.
    http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/323407927759272
    ? Follow Instagram
    https://www.instagram.com/lpiibnumasud/
    ? Facebook
    https://www.facebook.com/lpiibnumasud
    ? Youtube
    https://www.youtube.com/@lpiibnumasud

www.ibnumasud.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: